Segala Keterkaitan Tentang Kuliah Jurusan Psikologi – Bulan kedepan, persisnya tanggal 10 Oktober 2023, kita akan rayakan Hari Kesehatan Psikis Sedunia atau World Psikis Health Day. Menurut situs sah Liga Dunia untuk Kesehatan Psikis, Hari Kesehatan Psikis Sedunia tahun ini ambil topik penangkalan bunuh diri. Sektor study atau ilmu yang erat berkaitan dengan ilmu kesehatan psikis ialah genetika, sosiologi, antropologi, psikiatri dan neurologi, psikologi, psikoanalisis, ilmu kedokteran psikosomatik (sesuatu cabang baru dari dari ilmu kedokteran), dan klinik psikiatri.
Dalam artikel ini kali, Zenius tidak mengulas selanjutnya tentang Hari Kesehatan Psikis atau ilmu yang bersinggungan secara langsung dengan persoalan ini, tapi berkenaan perkuliahan di jurusan psikologi.
Dengan singkat, ilmu psikologi dapat disimpulkan sebagai ilmu yang pelajari sikap dan peranan psikis manusia secara ilmiah. Berdasar sejarahnya, psikologi berakar dari filosofi berkenaan keberadaan manusia. Ilmu psikologi di awal pengembangannya tetap bercampur idenya dengan beberapa hal lain, khususnya filsafat non-empirik. Seiring waktu berjalan, ilmu psikologi makin lepas dengan beberapa konsep lain dan jadi disiplin ilmu berdikari yang memiliki pengertian yang terang, tanda, dan parameter yang dapat dikuantifikasi.
Pada umumnya, mereka yang berkuliah di jurusan psikologi akan pilih satu penjurusan antara beberapa pembagian umum ilmu psikologi, yakni:
-
Psikologi Umum
Cabang kuliah berikut yang disebut pusat keilmuan psikologi paling dasar yang kupas segalanya yang terkait dengan pembikinan dan penyempurnaan alat test dan pengaturan metodologi riset.
Baca Juga : Informasi Prospek Kerja Pada Jurusan Psikologi
-
Psikologi Medis
Dalam cabang kuliah ini, kita bukan hanya akan pelajari “skema umum” sikap manusia tetapi juga membedah sikap manusia secara eksklusif dan dalam. Saat membedah keadaan psikis manusia yang karakternya benar-benar individu, individu, dan dalam, kita dapat hadapi beragam jenis keadaan masalah yang karakternya individu, dari kerangka umum seperti “sulit move on dari bekas” atau “kurang optimis”, sampai keadaan berlebihan seperti stres, skizofrenia, masalah jati diri terdisosiasi (dahulu dikatakannya masalah personalitas ganda), masalah bipolar, masalah personalitas beberapa macam seperti histrionik, narsisistik, antisosial, dan lain-lain.
-
Psikologi Perubahan
Sisi ini bermasalah dengan desas-desus perubahan proses psikis manusia dimulai dari bayi sampai manula. Tiap proses dapat ditelaah dengan ilmiah, mulai dari proses perubahan remaja, krisis-krisis peningkatan, sampai langkah mendidik anak. https://www.austrianeconomist.com/
-
Psikologi Industri dan Organisasi
Pada umumnya, sisi ini kerap kali disangkutkan dunia MSDM atau HRD (departemen sumber daya manusia) di dunia industri kerja perkantoran. Pada dunia industri organisasi dan perusahaan, ada hubungan antarmanusia yang kompleks, seperti proses penerimaan yang membutuhkan metodologi tertentu, pengatasan perselisihan intern, jalinan atasan-bawahan, jalinan antardepartemen, permasalahan komunikasi dalam team kerja di dalam kantor, dan fluktuasi motif kerja.
-
Psikologi Pendidikan
Mereka yang memutuskan untuk pelajari cabang ilmu ini akan pelajari langkah memetakkan sebuah keperluan, tujuan, sampai detil-detil yang perlu disiapkan dan dilaksanakan untuk pendidikan untuk umur tertentu, populasi tertentu (perdesaan, perkotaan, anak keperluan khusus, anak penyandang cacat, pegawai pabrik, dan beberapaya), sampai pendekatan yang pas untuk mengajarkan anak umur remaja sesuai kemampuan psikis masing-masing.
-
Psikologi Sosial
Proses hubungan di antara proses psikis seorang pribadi dengan pribadi lain atau barisan jadi topik besar ulasan rumpun psikologi sosial.
Ketrampilan-keahlian yang hendak didapat sesudah lulus perkuliahan jurusan psikologi ialah kekuatan menganalisa persoalan individu, memproses data kualitatif serta kuantitatif, dan membuat modul training/program. Selainnya jadi seorang HRD dan psikiater medis, prospek karier alumnus psikologi yakni jadi pakar psikometri, pakar penelitian, konselor psikologi, dan dapat menjadi seorang pakar interferensi sosial.
Sesudah membaca keterangan ringkas di atas, kemungkinan ada beberapa pembaca yang bertanya apakah beda psikiater dan psikolog? Dengan singkat, psikiater melihat masalah psikis dengan mengeruk permasalahan pribadi itu secara dalam, selanjutnya menuntaskan permasalahan itu secara therapy tanpa kontribusi beberapa obat.
Dalam pada itu, psikolog melihat masalah psikis dari pemikiran klinis kedokteran, yang menuntaskan permasalahan itu dengan pemberian therapy beberapa obat (farmakoterapi) yang notabene berdasar belakang kedokteran.